Menaklukkan Lomba Menulis
October 11, 2012 at 2:35pm
Oke, setelah menulis tentang lomba menulis yang harus kamu ‘waspadai’, sesuai janji, kali ini aku akan berbagi jurus-jurus untuk memenangkan lomba menulis.
Anggap kamu sudah mencermati pengumuman lomba dan memutuskan lomba tersebut layak kamu ikuti, berikutnya apa yang harus kamu lakukan untuk meraih kemenangan?
1. Ikuti aturannya
Ini mutlak bin wajib. Bila dalam aturan tertulis lomba diperuntukkan untuk peserta berusia 15-18 tahun, sementara usiamu 20 tahun, mau sebagus apa pun tulisanmu, kamu nggak bakal menang. Jadi, lupakan saja.
Aturan lain bisa agak mendetail, seperti ukuran font dan cara pengiriman. Mungkin juga harus menyertakan label produk sponsor. Sedetail apa pun itu, ikutilah.
2. Cermati temanya
Tema yang diajukan kadang bisa ditafsirkan seluas-luasnya. Misalnya, bisa saja tema suatu lomba adalah ‘cerita remaja’, tapi sesungguhnya yang dicari adalah cerita remaja yang bernuansa roman. Kalau sudah begini, cerita remaja yang bertema horor atau humor bisa terdepak dari arena. Nah, sebelum kamu ikutan, cermati lagi ya.
3. Kenali selera penerbit/ juri
Apabila lomba tersebut diselenggarakan oleh sebuah penerbit atau media massa, coba cermati tema dan gaya bahasa yang disukai oleh penerbit atau media massa tersebut.
Penerbit A mungkin lebih menyukai gaya bahasa yang santun, tapi tetap ngepop. Majalah Y lebih menyukai cerpen yang ‘nyastra’ dan bersetting kedaerahan. Penerbit Z lebih suka buku yang kontroversial, blak-blakan, dan meledak-ledak. Cobalah menyesuaikan tulisanmu dengan selera itu. Kalau memang sulit karena bertentangan dengan gayamu, ya jangan memaksakan diri. Misal, kamu tidak bisa menulis cerita lucu padahal yang dilombakan adalah cerpen humor. Kamu juga sudah berusaha keras melucu, tapi tetap nggak lucu. Kalau begitu terima saja fakta bahwa lomba itu bukan untukmu.
Syukur-syukur bila kamu tahu siapa jurinya. Kamu bisa mencari tahu bagaimana selera si juri dan membuat tulisan yang kemungkinan besar disukainya.
4. Baca karya pemenang sebelumnya
Ini masih ada hubungannya dengan poin sebelumnya. Bagaimana cara membaca selera penerbit dan juri? Bacalah buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit tersebut dengan genre yang sama. Misalnya, bila lomba yang ingin kamu ikuti adalah lomba novel ‘amore’ yang diadakan oleh Gramedia Pustaka Utama, bacalah buku-buku bergenre ‘amore’ yang diterbitkan oleh penerbit itu. Dengan demikian kamu tahu apa, sih yang dimaksud dengan ‘amore’. Bagaimana cirinya? Bagaimana gaya bahasanya?
Untuk mendapat wawasan yang lebih luas, tidak ada salahnya membaca novel-novel roman lain yang juga diterbitkan oleh Gramedia untuk sekadar untuk mengenal gaya selingkungnya. Gaya selingkung adalah gaya khusus yang dimiliki oleh penerbit tertentu. Gaya ini meliputi pemilihan kata, font pada kalimat pertama dalam setiap bab, format paragraf, hingga ejaan.
Bila lomba yang akan kamu ikuti adalah lomba rutin –tahunan, misalnya—maka usahakanlah untuk membaca karya-karya pemenang sebelumnya. Lomba Cerpen Femina, sebagai contoh, diadakan nyaris tiap tahun dan karya pemenang bisa dibaca di majalah atau internet. Makin banyak karya pemenang yang kamu baca, kamu akan makin mengenal selera juri dan kesempatanmu untuk menang makin besar.
Apabila jurinya adalah seorang penulis, ini juga bisa jadi jalan kemenangan. Coba baca tulisan-tulisan beliau. Dengan demikian kamu bisa ‘meraba’ seleranya.
5. Tampil Unik dan Kreatif
Oke, aturan sudah kamu ikuti, tema sudah kamu kuasai, selera penerbit dan juri sudah kamu kenali, langkah selanjutnya apa dong? Tampilkan karyamu dengan unik dan kreatif! Ini penting karena dengan pembatasan tema, maka SEMUA karya akan menampilkan cerita yang nyaris sama. Terus, gimana dong agar karyamu mendapat hati para juri? Miminal dilirik agak lama, deh. TAMPIL UNIK, itu kuncinya. Ini bisa kamu lakukan dengan membuat sampul yang keren, membuat kalimat pembuka yang nendang, menulis sinopsis yang bikin penasaran, sampai membungkus naskahmu dengan kertas kado berwarna-warni. Yuk, peras kreativitasmu.
6. Beri bobot karyamu
Jangan cuma sampulnya yang keren ya, isinya juga harus keren. Buatlah karyamu berbobot dan lebih bermutu daripada peserta lain. Kalau yang dilombakan adalah novel roman, coba deh bikin roman yang benar-benar bisa membuat membacamu jatuh cinta. Kalau yang dilombakan adalah cerita humor, bikinlah cerita yang benar-benar lucu.
7. Usahakan yang terbaik
Ini perlombaan dan yang menang adalah yang terbaik! Ya, ada faktor X dan selera juri subjektif yang berperan. Tapi tetap ada norma-norma umum soal kualitas. Cerita yang menarik, plot yang rapi, dan ejaan yang benar adalah faktor-faktor penentu kemenangan. So, jangan abaikan detail ya, termasuk penomoran halaman, penulisan judul bab, sampai titik koma.
8. Beri waktu
Setiap lomba memiliki deadline. Ini membuat para peserta biasanya terburu-buru dan tidak teliti. Solusinya? Jangan buat tulisanmu mepet deadline. Dengan demikian kamu masih punya waktu untuk mengecek ejaan, memeriksa halaman, dan meminta pendapat dari teman. Selain itu, kamu juga nggak stres dalam menulis sehingga mungkin membuat kesalahan di sana-sini.
9. Jangan lupa tulis identitas dengan jelas.
Oke, semua sudah kamu lakukan. Naskah sudah siap kamu kirimkan. Jangan lupa cantumkan identitasmu dengan jelas. Kamu ingin panitia bisa menghubungimu bila kamu menang, kan?
10. Pilih-pilih.
Seperti yang kutulis dalam notes sebelumnya, berhubung saat ini banyak sekali lomba menulis dan rasanya tidak mungkin kita mengikuti semuanya, pilihlah lomba yang benar-benar ‘kredibel’ dan meningkatkan kemampuan ya.
Selamat berlomba, selamat berjuang, dan semoga menang! Kalau belum menang? Coba lagi, dong!
No comments:
Post a Comment